Merancang Desain yang Inklusif & Mudah Diakses untuk Produk Digital Anda
Dalam era digital yang semakin maju, desain bukan hanya soal estetika atau sekadar membuat tampilan yang menarik. Lebih dari itu, desain yang inklusif dan mudah diakses merupakan pondasi penting untuk menciptakan dunia digital yang adil, di mana setiap orang memiliki kesempatan yang sama untuk mengakses informasi, layanan, maupun peluang tanpa hambatan.
Baik bagi pengguna dengan keterbatasan fisik, perbedaan latar belakang budaya, maupun preferensi teknologi, aksesibilitas menjadi kunci agar produk digital Anda dapat benar-benar menyentuh semua lapisan pengguna.
Membangun desain yang inklusif juga bukan sekadar memenuhi standar formal atau sekadar “checklist” kewajiban. Sebaliknya, hal ini tentang menciptakan pengalaman yang setara, menyeluruh, dan ramah bagi siapa pun yang menggunakannya.
Sebuah produk digital yang mampu diakses dengan mudah akan memiliki dampak yang jauh lebih besar, karena ia tidak hanya menyasar sebagian kelompok, melainkan dapat digunakan secara luas oleh siapa saja, tanpa terkecuali.
Hal ini pada akhirnya juga akan meningkatkan potensi bisnis dan memperluas jangkauan produk Anda di pasar digital yang semakin kompetitif.
Bagi desainer konten maupun pengembang produk digital, merancang dengan prinsip inklusif berarti memastikan setiap konten, fitur, maupun interaksi dalam produk mampu memberikan pengalaman yang nyaman dan relevan untuk semua orang.
Mulai dari penggunaan bahasa yang jelas, navigasi yang mudah, hingga tata visual yang mempertimbangkan keberagaman kebutuhan, semua aspek tersebut akan menjadi penentu keberhasilan sebuah produk digital.
Namun, di balik pentingnya topik ini, merancang desain yang inklusif dan mudah diakses sering kali terasa kompleks, bahkan sensitif. Banyak tim yang masih bertanya-tanya bagaimana cara memulainya, standar apa yang harus dipenuhi, serta bagaimana cara menyeimbangkan antara kebutuhan aksesibilitas dengan identitas brand yang ingin disampaikan.
Karena itu, panduan yang praktis dan terstruktur akan sangat membantu tim kreatif maupun pengembang dalam memahami langkah-langkah nyata yang dapat diambil.
Dalam artikel ini, kami akan membahas bagaimana merancang desain produk digital yang inklusif dan mudah diakses tanpa kehilangan keaslian brand Anda. Mulai dari prinsip dasar yang perlu dipahami, langkah teknis yang dapat diterapkan, hingga bagaimana proses inklusi dapat memperkuat pemahaman serta keterlibatan pengguna Anda.
Konten Yang Dapat Diakses vs. Konten Yang Dirancang Secara Inklusif
Meskipun desain konten yang dapat diakses dan desain konten yang inklusif sama-sama penting untuk menciptakan pengalaman pengguna yang positif, keduanya memiliki fokus yang sedikit berbeda.
Aksesibilitas terutama berkaitan dengan fungsi; memastikan bahwa sebuah produk digital atau pengalaman dapat digunakan, intuitif, dan menyenangkan bagi sebanyak mungkin orang — termasuk pengguna dengan disabilitas. Hal ini bisa mencakup:
- Merancang konten yang mudah dinavigasi menggunakan teknologi pendukung seperti pembaca layar,
- Memastikan video dan konten interaktif memiliki teks tertutup (closed captioning), dan
- Memastikan orang dapat dengan cepat menemukan informasi penting di halaman untuk mengurangi beban kognitif.
Website pemerintah Inggris adalah contoh utama dari konten yang dapat diakses. Pada halaman tersebut, kita dapat melihat penggunaan heading yang jelas — yang membuat konten lebih mudah dinavigasi oleh pengguna dengan gangguan penglihatan yang menggunakan tombol pintas. Dengan konten yang jelas dan terstruktur, pengunjung dapat dengan cepat dan mudah menemukan apa yang mereka butuhkan.

Penting juga untuk dicatat bahwa banyak negara memiliki undang-undang dan regulasi yang mewajibkan konten digital agar dapat diakses. Ketidakpatuhan dapat menyebabkan tuntutan hukum dan sanksi finansial dalam beberapa kasus (terutama bagi lembaga sektor publik). Karena itu, memahami peraturan aksesibilitas di wilayah Anda merupakan praktik yang baik dan sebaiknya diprioritaskan sejak awal.
Desain konten inklusif, di sisi lain, berfokus pada memastikan bahwa semua orang, tanpa memandang latar belakang atau identitas mereka, merasa disambut dan terwakili dalam konten tersebut. Hal ini melibatkan penggabungan perspektif dan pengalaman yang beragam dalam proses desain konten, serta menciptakan produk yang tidak hanya fungsional, tetapi juga menyenangkan bagi semua orang — sekaligus membangun rasa kebersamaan dan komunitas bagi semua pengguna.
Hal ini mencakup:
- Menggunakan bahasa yang sensitif secara budaya dan sesuai konteks,
- Menghindari bahasa yang eksklusif atau bias, dan
- Mendiversifikasi penggunaan visual di seluruh konten.
Merancang konten inklusif membutuhkan sudut pandang interseksional, yang mengakui berbagai bentuk bias, diskriminasi, dan eksklusi yang sering dialami orang, sehingga Anda dapat memastikan konten Anda terhindar dari asumsi yang merugikan.
Mengapa Desain Konten yang Inklusif & Dapat Diakses Senantiasa Penting
Seiring teknologi yang semakin meluas, dan audiens berinteraksi dengan produk online dengan cara-cara baru, konten yang dapat diakses dan inklusif sudah tidak lagi menjadi sekadar “tambahan yang bagus untuk dimiliki”, tetapi telah menjadi pondasi utama dari pengalaman pengguna (UX) yang baik.
Konten yang dapat diakses dan inklusif tidak hanya memberikan pengalaman pengguna yang lebih baik bagi orang dengan berbagai kemampuan, tetapi juga membantu menciptakan suasana yang lebih harmonis dan positif di mana setiap orang merasa bahwa pengalaman hidup mereka dihargai dan diakui.
Merancang konten yang dapat diakses berarti menghilangkan hambatan terhadap informasi dan komunikasi bagi pengguna dengan disabilitas atau keterbatasan tertentu, yang pada akhirnya dapat meningkatkan keterlibatan, pemahaman, dan pemberdayaan bagi semua individu.
Sementara itu, merancang konten inklusif berarti menghadirkan, mendukung, dan merayakan keragaman di antara para pengguna di seluruh dunia. Hal ini dapat membantu memperluas jangkauan audiens Anda sekaligus meningkatkan dampak dari pesan yang ingin disampaikan.
Secara keseluruhan, standar dalam desain konten yang inklusif dan dapat diakses berkembang dengan cepat — dan dengan merancang konten yang ditujukan untuk semua orang, Anda akan lebih siap untuk tetap berada di garis depan perkembangan digital.
Cara Merancang Konten Inklusif – Langkah Praktis yang Bisa Diterapkan
Mengembangkan Pedoman Untuk Penggunaan Bahasa Inklusif
Bahasa memainkan peran yang sangat penting dalam bagaimana orang memandang dan berhubungan dengan sebuah konten. Bahasa yang inklusif membantu menciptakan lingkungan yang ramah dan penuh rasa hormat, di mana setiap orang merasa aman, diterima, dirayakan, dan dihargai. Sebaliknya, bahasa yang eksklusif atau menyinggung dapat membuat orang merasa terasing, memperkuat stereotip serta diskriminasi, dan menghambat komunikasi yang efektif.
Untuk memastikan konten Anda dapat menjangkau dan diterima oleh sebanyak mungkin pengguna, penting untuk mengembangkan pedoman yang komprehensif dalam penulisan agar sesuai untuk semua orang.
Mengembangkan pedoman ini membutuhkan riset mendalam terhadap audiens, membiasakan diri dengan istilah yang sesuai untuk berbagai komunitas, serta berkonsultasi dengan para ahli dan anggota komunitas yang terpinggirkan untuk memastikan pedoman tersebut benar-benar menyeluruh, akurat, dan terkini.
Selain itu, Anda juga perlu memahami berbagai nuansa budaya maupun sosial yang mungkin mempengaruhi cara bahasa tersebut ditafsirkan.
Setelah pedoman ini dikembangkan, Anda dapat melakukan audit dan memperbarui konten agar lebih inklusif. Jangan lupa, pedoman ini juga perlu ditinjau dan diperbarui secara berkala untuk mencerminkan perubahan dalam penggunaan bahasa dari waktu ke waktu.
Merancang Formulir Yang Bersifat Inklusif
Mulai dari formulir pendaftaran hingga formulir permohonan dalam mobile apps, formulir merupakan elemen penting untuk mengumpulkan dan berbagi informasi, sekaligus menjadi bagian tak terhindarkan dari pengalaman digital. Dengan merancang formulir yang mudah diakses, ramah pengguna, dan inklusif, Anda memastikan pengguna dapat berbagi informasi mereka dengan nyaman tanpa harus menghadapi hambatan atau diskriminasi yang tidak perlu.
Pertanyaan tertutup dengan pilihan jawaban terbatas sering kali tidak mampu menangkap keseluruhan identitas dan pengalaman seseorang. Akibatnya, pengguna bisa merasa terpaksa memilih opsi yang tidak benar-benar mencerminkan situasi mereka. Untuk mengatasinya, gunakanlah kolom jawaban terbuka.
Dengan cara ini, pengguna dapat menggunakan kata-kata dan istilah mereka sendiri untuk menggambarkan identitas, pengalaman, maupun kebutuhan mereka—tanpa dibatasi oleh kategori atau opsi yang sudah ditentukan sebelumnya. Hal ini memberi keleluasaan kepada pengguna untuk mendeskripsikan diri mereka secara lebih nyaman, akurat, dan bermakna.
Selain itu, penting juga untuk merefleksikan informasi apa saja yang sebenarnya perlu Anda minta dari pengguna. Saat merancang formulir, tanyakan pada diri sendiri: “Apakah saya benar-benar membutuhkan informasi ini?” Dengan mempertimbangkan mana saja kolom yang wajib diisi dan mana yang opsional, Anda dapat menciptakan formulir yang lebih inklusif, efisien, dan menyenangkan untuk diisi.
Uji Coba Konten dengan Audiens yang Beragam
Pengguna dari latar belakang, identitas, budaya, dan pengalaman yang berbeda akan memiliki interpretasi yang unik terhadap sebuah konten. Tanpa adanya data pengguna yang beragam—atau perspektif yang beragam di dalam tim Anda—risikonya adalah secara tidak sengaja mengecualikan atau meminggirkan kelompok tertentu.
Dengan melakukan uji coba konten pada basis pengguna yang beragam (misalnya dari segi usia, tingkat kemampuan, identitas gender, ras, latar belakang budaya, profesi, agama, hingga penutur bahasa asing), Anda dapat mengidentifikasi potensi bias, asumsi, atau kesalahpahaman dalam konten. Dari sini, perbaikan bisa dilakukan untuk memastikan konten tetap relevan, inklusif, dan menghormati semua kelompok pengguna.
Selain itu, pengujian konten dengan audiens beragam juga membantu menemukan celah dalam pengetahuan atau asumsi yang sebelumnya tidak disadari. Misalnya, kata-kata atau istilah yang mungkin dianggap biasa dalam satu budaya ternyata bisa menyinggung di budaya lain. Melalui pengujian ini, Anda dapat memvalidasi asumsi mengenai penggunaan bahasa, preferensi, serta norma budaya, sekaligus mendapatkan wawasan baru yang mungkin tidak terpikirkan sebelumnya.
Lebih jauh lagi, uji coba dengan audiens beragam juga bisa meningkatkan kualitas desain konten secara keseluruhan. Semakin inklusif perspektif yang Anda masukkan, semakin besar peluang konten untuk dipahami dan diapresiasi oleh lebih banyak orang. Ini bukan hanya soal aksesibilitas, tetapi juga tentang membangun kepercayaan dan rasa memiliki dari berbagai lapisan pengguna.
Cara Merancang Konten yang Mudah Diakses - Beberapa Langkah Praktis
Sangat penting untuk memahami kebutuhan dan konteks pengguna yang beragam ketika mengembangkan konten digital. Setiap orang memiliki cara berbeda dalam mengakses informasi, sehingga konten yang inklusif dan mudah diakses akan jauh lebih efektif. Berikut beberapa langkah yang bisa Anda lakukan untuk menciptakan konten yang benar-benar dapat diakses oleh semua pengguna:
Sertakan Multimedia dalam Konten Anda
Tidak semua pengguna mengonsumsi informasi dengan cara yang sama. Halaman web atau mobile apps yang terlalu padat teks, misalnya, bisa menjadi hambatan besar bagi mereka yang memiliki keterbatasan visual, kognitif, atau kesulitan belajar.
Memberikan alternatif selain teks, seperti video maupun audio, menjadi langkah penting agar semua pengguna tetap dapat mengakses konten secara setara—apa pun keterbatasan atau kemampuan mereka. Selain membantu pengguna dengan kebutuhan khusus, variasi media juga membuat konten lebih menarik, interaktif, dan mampu menjangkau audiens yang lebih luas.
Hal yang sama berlaku ketika merancang konten video atau audio bagi pengguna dengan keterbatasan pendengaran. Menyediakan teks pendamping berupa caption atau transkrip sangatlah krusial, sehingga pengguna dengan hambatan pendengaran tetap dapat memahami isi konten tanpa kehilangan esensi informasi.
Secara keseluruhan, semakin banyak format yang Anda sediakan—baik teks, video, maupun audio—semakin mudah pula bagi pengguna untuk mengakses informasi dengan cara yang paling nyaman bagi mereka. Pada akhirnya, hal ini bukan hanya meningkatkan aksesibilitas, tetapi juga memperkuat pengalaman pengguna secara menyeluruh.
Gunakan Signposting pada Konten Anda
Salah satu tujuan utama dari desain konten yang mudah diakses adalah memastikan informasi dapat ditemukan dan dipahami oleh sebanyak mungkin pengguna. Untuk mengurangi beban kognitif, informasi penting harus dapat ditemukan dengan cepat, tanpa membuat pengguna merasa tersesat saat mencoba mencapai tujuan tertentu. Inilah fungsi signposting.
Signposting adalah praktik penggunaan heading, subheading, serta penanda visual lainnya untuk menunjukkan struktur dan hierarki konten. Pendekatan ini sangat membantu, terutama bagi pengguna dengan keterbatasan penglihatan, disabilitas kognitif, atau siapa pun yang kesulitan memahami teks dalam jumlah besar.

Dengan signposting, pengguna dapat langsung mengetahui apa yang akan mereka temukan di halaman tersebut. Selain itu, pemecahan teks panjang menjadi bagian-bagian kecil yang jelas juga mencegah pengguna merasa kewalahan. Misalnya, penggunaan judul dan subjudul yang deskriptif akan memudahkan pembaca layar atau teknologi bantu lain untuk menavigasi konten secara lebih efisien.
Tidak kalah penting, biasakan juga menggunakan teks tautan yang deskriptif dan kontekstual. Alih-alih sekadar menulis “klik di sini”, lebih baik jelaskan tujuan tautan tersebut sehingga pengguna tahu dengan jelas ke mana mereka akan diarahkan. Dengan begitu, pengalaman pengguna akan terasa lebih mudah, terarah, dan nyaman.
Berikut adalah beberapa pemahaman umum yang dapat kami berikan tentang tren desain yang dapat Anda ikuti dan juga hindari. Jika Anda sudah lebih memahaminya dan memilih untuk menggunakan jasa agensi berkualitas dalam meningkatkan identitas brand dengan menggunakan pemasaran offline maupun digital, EANNOVATE hadir untuk Anda.
Eannovate memberikan layanan terbaik untuk UI / UX Design di Jakarta. Selain itu, kami juga menyediakan layanan digital advertising untuk bisnis Anda sehingga website Anda dapat muncul pada pencarian page 1 di Google dengan FREE SEO Audit.
Selain itu, Jika Anda juga sedang mencari vendor berkualitas untuk pengembangan software digital seperti aplikasi sales untuk tim sales atau penjualan, SOLUX.id yang merupakan bagian dari EANNOVATE dapat menjadi solusi berkualitas bagi bisnis Anda. Info lebih lanjut dapat Anda klik disini.
Comments
Post a Comment